TEMPO.CO, Jakarta – Benih lobster diselundupkan dari bogor Jawa Barat diyakini menjual dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu per ekor. Benih bening yang diamankan berjenis pasir dan mutiara.
Kabag Penegakan Hukum Polri Polairud Baharkam Kompol Donny Charles mengatakan, total 91.000 benih yang diamankan berpotensi bernilai Rp19,2 miliar. Dan ini sudah beberapa kasus yang terungkap di wilayah Bogor, katanya kepada media di Jakarta Utara, 17 Mei 2024.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2024. Harga acuan terendah benih lobster murni di tingkat nelayan dipatok Rp 8.500 saja. Donny menegaskan, jika dipelihara, harganya akan jauh lebih tinggi dibandingkan jika dijual dalam bentuk biji.
Berdasarkan pemeriksaan, ada tiga tersangka yang melakukannya penyelundupan benih lobster hanya digunakan satu kali dalam penyimpanan di lokasi penangkapan. “Tetapi kemasan tekan Saya sudah pernah melakukannya di tempat berbeda,” katanya.
Saat ini pihak distributor yang akan mengirimkan benih belum ditangkap. Polisi sedang menyelidiki kasus ini. Berdasarkan penangkapan sebelumnya, benih tersebut biasanya dikirim melalui Batam hingga Singapura.
Periklanan
Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan Drama Panca Putra mengatakan, harga benih yang disesuaikan dalam Kepmen tersebut merupakan harga terendah di tingkat nelayan. Menurut dia, mahalnya harga tergantung tuntutan A persediaan– miliknya. “Permintaan dari luar cukup tinggi dan kami punya banyak potensi tempat duduk,” ujarnya.
Ia juga membantah, penyebab maraknya ekspor ilegal adalah tingginya harga yang ditawarkan eksportir. Harga sebenarnya bisa murah, katanya, karena ada persaingan. “Lagipula sekarang sudah ada secara legal, kenapa harus dijual secara ilegal.”
Sebelumnya, pada 14 Mei 2024, polisi menangkap tiga tersangka penyelundup benih lobster di Bogor, Jawa Barat. Saat ini benih lobster sebagian besar sudah dilepasliarkan.
Pilihan Editor: Ditpolair Baharkam Polri gagal menyelundupkan 91 ribu benih lobster dari Bogor
Quoted From Many Source
